Minggu, 31 Oktober 2010

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

> Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang:
• Penjualan
• Perdagangan
• Distribusi
Definisi yang dikemukakan oleh William J. Stanton berikut ini:
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menuntukan harga, mempromasikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun penbeli potensial.

> Penciptaan Faedah Bagi Konsumen

Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptakan nilai ekonomi.
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah:
• Produksi yang membuat barang-barang
• Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Feadah ( utility ) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan
Perusahan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni :
1) Faedah bentuk ( form utility ),
2) Faedah waktu (time utility ),
3) Faedah tempat ( palce utility ),
4) Faedah milik ( ownership utility ),
5) Faedah infornasi ( information utiliyty ).
Dari kelima faedah tersebut, kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah , yaitu:
1. Faedah Waktu
2. Faedah Tempat
3. Faedah Milik
4. Faedah Informasi

> Konsep Pemasaran

Kensep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa penuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahan.

> Pendekatan Studi Pemasaran

Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
• Pendekatan serba fungsi ( functional approach )
• Pendekatan serba lembaga (instituonal approach )
• Pendekatan serba barang (commodity approach )
• Pendekatan serba manajemen ( managerial approach )
• Pendekatan serba sistem ( total system approach )

> Pendekatan Serba Fungsi

Adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
1. Penjualan
Penjualan ini merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2. Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3. Pengangkutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikomsumsikan.
4. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsikan.
Adapun alasan-alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah :
a. Produksi bersifat musiman,
b. Konsumsi bersifat musiman,
c. Spekulasi,
d. Menyetabilkan harga,
e. Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar,
5. Pembelanjaan
Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggaraan kegiatan pemasaran.
6. Penanggungan Risiko
Penanggungan risiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan menghadapi macam-macam risiko, antara lain :
a. Risiko yang ditimbulkan oleh alam,
b. Risiko yang ditimbulkan olh manusia,
c. Risiko yang ditimbulkan oleh pasar.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko, khususnya risiko kebakaran dan pencurian, ialah :
a. Memperkecil jumlah persediaan barang,
b. Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat,
c. Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan.
7. Standardisasi dan Grading
Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk speasifikasi barang-barang hasil manufaktur, adapun dasar penentuan standard untuk barang-barang hasil manufaktur adalah :
• Ukuran jumlah ( Rim untuk kertas )
• Ukuran kapasitas ( 1 liter untuk oli )
• Ukuran fisik ( 4 R untuk ban sepeda motor )
• Ukuran kekuatan ( tenaga kuda untuk mesin dan motor )
Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengangkuan dunia perdagangan. Adapun cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah :
• Memeriksa dan menyordir dengan panca indra,
• Memeriksa dan menyordir dengan alat,
• Memeriksa dan menyordir melelui contoh barang.
8. Pengumpulan Informasi Pasar
Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar dipasar, jumlahnya macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dan sebagainya.
Sebenarnya kedelapan macam fungsi pokok pemasaran tersebut dapat dimasukan ke dalam tiga macam fungsi, yaitu :
• Fungsi pertukaran,
• Fungsi penyediaan fisik,
• Fungsi penunjang.

> Pendekatan Serta Lembaga

• Penyedia bahan / supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
• Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi.
• Perantara pedagang.
• Perantara agen.
• Perusahaan saingan.
• Pembelian akhir.

> Pendekatan Serba Barang

Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barabg-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.

> Pendekatan Serba Manajemen

Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil.

> Pendekatan Serba Sistem

Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN

Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian, yaitu :
• Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang.
• Sub bagian penjualan umum.
Kepala sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan alat penunjang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah :
1. perencanaan dan perdagangan barang,
2. periklanan,
3. riset pemasaran,
4. analisis dan pengawasan penjualan,
5. anggaran penjualan,
6. peramalan penjualan,
7. perencanaan saluran, territorial, dan kuota,
8. pengawasan persediaan,
9. penjadwalan produksi,
10. distribusi fisik.
Sedangkan kepala sub bagian penjualan umum bertanggung jawab terhadap masaah-masalah :
1. penjualan lapangan,
2. kegiatan kantor penjualan ternasuk servis langganan dan servis barang.

PASAR

>> Pengertian Pasar
>> Macam-macam Pasar
>> Segmentasi Pasar

MARKETING MIX DAN PRODUK

>> Pengertian Marketing Mix
>> Pengertian Barang
>> Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
>> Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
>> Siklus Kehidupan Barang ( Product Life Cycle )
>> Merk

SALURAN PEMASARAN

>> Pengertian Saluran Distribusi
>> Alternative Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
>> Saluran Distribusi Ganda
>> Perantara Saluran
>> Pedagang Besar
>> Pengecer
>> Agen
>> Jumlah Perantara dalam Saluran
>> Distribusi Fisik

PENENTUAN HARGA

>> Arti dan Pentiingya Harga
>> Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
>> Metode-metode Penetapan Harga
>> Politik Penetapan Harga

PROMOSI DAN PERIKLANAN

>> Promosi
>> Periklanan

PERSONAL SELLING, PROMOSI
PENJUALAN, DAN PUBLISITAS

>> Personal Selling

1. Proses-proses Personal Selling
a. Persiapan sebelum penjualan
b. Penentuan lokasi pembeli potensial
c. Pendekatan pndahuluan
d. Melakukan penjualan
e. Pelayanan sesudah penjualan

2. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
a. Trade selling dan merchandising salesman
b. Missionary selling dan detailman
c. Technical selling dan sales engineer
d. New business selling dan pioneer product salesman

> Promosi Penjualan
Promosi penjualan hanya merupakan suatu kegiatan dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti :
Peragaan,pameran demonstrasi,dan hadiah, contoh : barang dan sebagainya.
Jadi, kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan promosi yang lainnya

> Publisitas

Publisitas hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Individu atau lembaga yang di publisitaskan tidak mengeluarkan sejumlah biaya, dan tidak dapat mengawasi pengungkapan beritanya. Ada kemungkinan bahwa seseorang atau lembaga tidak mengetahui kalau mereka di publisitaskan.

Minggu, 24 Oktober 2010

Bab 5 - Desain dan Perilaku Organisasi

DESAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

PENGERTIAN ORGANISASI

Apakah yang Dimaksud dengan Organisasi
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mnecapai tujuan.

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

>Organisasi Formal

Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap (relative) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi. Sedangkan organisasi informal tidak. Beberapa faktor yang diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggungjawaban, delegasi, dan koordinasi.

>Organisasi Informal

Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. System komunikasi ini disebut system tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya, atau dapat juga terpercaya. Organisasi informal tidak selalu menyebabkan jeleknya pelaksanaan kerja. Kadang-kaang organisasi informal justu merupakan cara terbaiak untuk memberi informasi yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas.

>Sentralisasi Vs Desentralisasi

Organisasi yang Disentralisir
Organisasi yang desentralisir merupakan sebuah system yang wewenang serta pengendaliannya dipegang disuatu pusat, biasanya eksekutif puncak.

Kebaikan organisasi yang disentralisir:
- pengendalian lebih efektif
- cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan
- memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam

Keburukan organisasi yang disentralisir:
- jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutf puncak akan menjadi banyak
- organisais yang disentralkisir hanya membari pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalm mengambil keputusan.

Organisasi yang Didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu uaha sistematis untuk mendelagasikan kepada janjang baeah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Dalam desentralisir, para manajer jenjang lebih bawah mendapat kesempatan untuk menunjukan kemampuan.

STRUKTUR ORGANISASI
DAN PENYUSUNANNYA

>Pembentukan Struktur Organisi

Struktur organisasi formal didasrakan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu:
- Interaksi kemanusiaan
- Kegiatan yang terarah ke tujuan
- Struktur

Herarki Tujuan
Herarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan–tujuan yang lebih luas menyangkut penjualan, pangsa pasar, dan jas dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, departeman, kelompok kerja, dan karyawan individual.
Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan ini disebut pendelegasian.

>Organisasi Garis

Kebaikan organisasi Garis:
- Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
- Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan.
- Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah.
- Menghemat biaya, karna pengawasan hanya dilakukan oleh satu orang saja.

Keburukan organisasi garis:
- Sering terdapat birokrasi yang menhambat jalannya perusahaan.
- Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
- Kurangnya kerjasama antara masing-masing bagian.

>Organisasi Garis dan Staf

Kebaikan organisasi garis dan staf:
- Pimpinan lebih leluas dalam memberikan saran trhadap tugas yang khusus diluar bagiannya.
- Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan, sehinnga akan memperingan pekerjaan dan maningkatkan efisiensi kerja.
- Staf dapat mendidik pera petugas.
- Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaandengan jelas.

Keburukan organisasi garis dan staf:
- Kadang staf tidak mamberi saran tetapi perintah.
- Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya.
- Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.

>Organisasi Fungsional

Kebaikan Organisasi Fungsional:
- masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
- Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.
Keburukan Organisasi Fungsional:
- Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimp-inan dan perintah.
- Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
- Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara tepat diatasi.
- Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.

> Organisasi Komite

Syarat terbentuknya komite:
1. Suasana santai dan bersifat informal.
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya.
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain.
5. Keputusan diambil secara consensus.
6. Masing-masing anggita bebas mengemukakan pendapat.
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.

Kebaikan komite:
- Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota.
- Keputusan ditentukan bersama-sama.
- Menciptakan koordinasi yang lebih baik.
- Meningkatkan pengawasan karena macam-macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.

Keburukan Komite:
- Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaan.
- Keharusan untuk berkompromi.
- Sering menimbulkan kesimpang siuran dalam organisasi.
- Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.

>Organisasi Matrik

Kebaikan Organisasi Matrik:
- Luwes
- Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalh utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik.
- Memeberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada.

Keburukan Organisasi Matrik:
- Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional.
- Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda.
- Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.


PERILAKU KEORGANISASIAN

>Kelompok Kerja

Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka senagai satu kelompok.
Kebutuhan dari kelompok, antara lain kebutuhan berkomunikasi, kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi, serta kebutuhan akan keamanan atau perlindungan.
Keanggotaan berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu: keakraban satu sama lain, kepentingan bersama, pekerjaan serupa, dan persahabatan.

>Motivasi

Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan.

>Pekerjaan dan Sikap Jabatan

Kepuasan jabatan mungkin meruakan sikap jabatan yang banyak diteliti. Kepuasan jabatan dipandang indicator yang bermanfaat bagi manajemen yang menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja organisasi. Moral merupakan sikap umum darim angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.

>>Kepemimpinan

Kepemimpinan berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Manajer yang baik pasti akan mandapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya pimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektf.

Minggu, 17 Oktober 2010

Manajemen Umum

MANAJEMEN UMUM
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
1. Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi manajemen menurut para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua mempunyai pengertian yang sama. Perbedaannya terletak pada latar belakang keahlian masing-masing.
Berikut ini definisi manajemen yang dikemukan oleh Profesor Oei Liang Lee :
“Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan“.
Dari definisi tentang manajemen tersebut dapat diambil kesimpulkan lima fungsi manajemen, yaitu :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat perencanaan. Secara garis besar, perencanaan ini mengambarkan tentang :
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa dan
d. Kapan akan dilakukan
Untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dimana kegiatan-kegiatan yang sama disatukan dalam satu wadah yang disebut fungsi. Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan secara kronologis seperi uraian di muka; sedangkan dalam jangka pendek akan berjalan secara bersama-sama. Setelah fungsi terakhir (pengawasan) selesai dilakukan, maka kegiatan berikutnya dilakukan dengan mengadakan perencanaan lagi.

2. Jenjang Manajemen
Perusahaan besar mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Yaitu :
a. Manajemen puncak atau manajemen eksekutif, mempunyai berbagai pengalaman bertahun-tahun. Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief executif officer (CEO), dan pimpinan lain. Manajemen puncak ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang hal-hal seperti penggabungan (merger), produk baru, dan pengeluaran saham.
b. Manajemen madya atau manajemen administrative, meliputi pimpinan pabrik dan atau manajer divisi. Para manajer ini mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana-rencana dari manajer puncak.
c. Manajemen operasional atau manajemen supervisior, tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya. Manajer operasional sering disebut “supervisor garis pertama” (first line sopervisior), karena mereka bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.

B. LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
Latar belakang manajemen berawal dari Eropa meskipun secara rill manajemen sudah ada sebelum di Eropa maupun di benua-benua lain.
1. Gerakan Manajemen Ilmiah
Sebelum tahun 1880, pengelolaan perusahaanpada umumnya dipandang suatu cara yang biasa, apa adanya, jika tidak dianggap suatu seni. Tetapi sekitar 1885, Frederick W, Taylor (1856 – 1951) merupakan salah seorang yang pertama kali mempelajari metode kerja.
Beberapa tahun sebelumnya Taylor, Henry Fayol (1841 – 1945) telah menjadi manajer pada pertambangan batu bara di Perancis. Fayol telah memutuskan bahwa manajemen itu melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, dan pengendalian. Secara umum, ia berusaha melakukan sesuatu seperti Taylor, mencari metode-metode yang lebih ilmiah.
Sejak pemunculan bukunya tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang diterbitkannya berjudul “The Principles of Scientific Management”. Dalam bukunya, Taylor mengemukakan berbagai prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip tersebut adalah :
a. Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
b. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
c. Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasr insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
d. Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan.
Sebelum Taylor menjadi teknisi pimpinan di Midvale Steel Company, ia merintis karirnya dari sebagai buruh biasa. Ia telah mengadakn beberapa eksperimen untuk menentukan standart kerjanya. Taylor juga mempelopori penelitian tentang pengukuran waktu kerja. Menurut dia, pengolahan yang menghemat tenaga kerja atau produksi massa akan kurang berarti jika pengolanya tidak dapat terus melakukan perbaikan atau penyempurnaan dari segi teknis.
Penelitian dan buku Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapatdipelajari secara ilmiah oleh siapapun. Ternyaya minat masyarakat untuk mempelajari manajemen semakin besar.
C. SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN
1. Sekolah Klasik (Classical School)
Sekolah klasik dimulai dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar. Teori klasik mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer. Sekolah klasik memberikan saran tentang fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Pengembangan keahlian manajerial selanjutnya diarahkan pada penerapan fungsi tersebut.
2. Sekolah perilaku (Behavior School)
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations, atau behavior science school of management, telah popular dalam tahun 1950-an. Sekolah ini memusatkan pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan kebutuhan bagi para manajer untuk memahami manusia. Sekolah perilaku tersebut menarik beberapa disiplin seperti psikologi dan sosiologi sebagai bagian dari latar belakang pendidikan manajer.
3. Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science School)
Sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematikan dan statistic.model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah operasional perencanaan dan pengendalian. Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
4. Analisis Sistem
Analisis system menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahan. Analisis system ini berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan semua komponen secara bersama.
Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian independen yang berinteraksiuntuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis system merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
5. Manajemen hasil
Sejak pertama kali di kemukan oleh Petter Drucker di awal tahun 1950-an, manajemen hasil, atau manajemen berdasarkan sasaran (manajemen by objectives/MBO) adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan.
MBO memusatkan perhatian pada hasil, bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan. Keburukannya dapat dissebutkan , antara lain :
a. Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
b. MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi.
c. MBO seharusnya tidak di pandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
d. Tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.
D. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi manajemen yang ada. Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan. Ini merupakan salah satu sifat utama dari fungsi parencanaan. Adapun sifat lain dari perencanaan adalah sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
1. Bentuk-bentuk Perencanaan
a. Tujuan (objective)
Tujuan merupakan suatu sasran di mana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan utuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b. Kebijakan (policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan untuk mencpai tujuan.
c. Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa factor seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan sebagainya.
d. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang
e. Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.aturan yang saling berkaitan dapat dikelompokkan menjadi satu golongan, disebut prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya adanya tindakan. Biasanya program dibuat dua macam, yakni program umum dan program khusus.
2. Kegunaan Perencanaan
Adapun kegunaan daripada perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan

3. Langkah-langkah penyusunan perencanaan
Langkah-langkah yang yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan-anggapan (premising)
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternative tindakan yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
4. Perencanaan merupakan proses pendekatan yang rasioanal
Dengan berbagai macam langkah yang telah dilakukan untuk menyusun suatu perencanaan, dapatlah dikatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk waktu yang akan dating.
5. Jangka waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokan menjadi tiga golongan, yakni :
a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek
6. Faktor-faktor yang membatasi perencanaan
a. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
Kesulitan mencari anggapan secara teliti merupakan salah satu factor yang membatasi perencanaan. Oleh karena itu anggapan yang tepatpun sulit untuk ditentukan. Karena keadaan mendatang sifatnya tidak pasti dan perlu diketehui, maka untuk itu dapatlah dibuat suatu peramalan (forecasting) dengan mengikut-sertakan beberapa anggapan.
b. Perubahan yang sangat cepat
Perubahan yang terlalu cepat mungkin tidak dapat diduga sebelumnya walaupun sudah diadakan peramalan. Jadi, perubahan yang sanagt cepat dapat membatasi perencanaan.

c. Kekakuan internal
1) Kekakuan psikhologis
2) Kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan
3) Kekakuan sumber daya dan dana
d. Kekakuan eksternal
Kekakuan eksternal berkaitan dengan masalah social – politik, teknologi, kebudayaan, geografi, perekonomian, dan sebagainya.
e. Waktu dan biaya
Makin lama waktu yang dibutuhkan, makin besar pula biayanya. Demikian pula sebaliknya, jika waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama, biayanyapun akan lebih rendah.
7. Pengambilan keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
Untuk bertindak secara rasional membutuhkan beberapa syarat, antara lain :
1) Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif.
2) Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan manakah yng dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
3) Harus mempunyai kemamouan untuk mengadakan analisis dan penilaian bebagai alternative sesuai dengan tuntutan-tuntutan untuk mencapai tujuan.
4) Harus bersikap optimis dan mempunyai kemampuan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
b. Alat pengambilan keputusan
Untuk mengambil keputusan yang rasional perlu digunakan alat-alat seperti : 1. Operation research, 2. Teori probabilitas, 3. Linear programming. Selain itu masih terdapat beberapa teknik yang dipakai untuk memperbaiki kualitas pengambilan keputusan pada keadaan yang sifatnya tidak pasti, adalah :
1) Analisa risiko
2) Pohon keputusan (Decision Tree)

E. PENGORGANISASIAN
1. Pengertian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu : personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik, yang kesemuanya ini merupakan saran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hubungan-hubungan organisasi yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk :
a. Hubungan informal
Hubungan informal ini antara lain hubungan-hubungan yang timbulnya tidak disengaja, hubungan-hubungan di luar tugas/pekerjaannya, dan hubungan-hubungan lain yang bersifat tidak resmi.
b. Hubungan formal
Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja. Hubungan formal ini ditunjukkan di dalam bagan organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar, antara lain :
1) Tanggung jawab
2) Wewenang
3) Pertanggung-jawaban
2. Pola hubungan antar komponen organisasi
Antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung-jawaban mempunyai hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan yang lainnya.
3. Rentangan kekuasaan
Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain :
a. Latihan dari bawah
b. Pendelegasian wewenang
c. Perencanaan
d. Teknik komunikasi

4. Dasar-dasar penggolongan bagian di dalam organisasi
Pengelompokkan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor berikut ini :
a. Didasarkan pada suatu angka
b. Didasrkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasaarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan
5. Karakteristik struktur organisasi
a. Keseimbangan dalam organisasi
Keseimbangan dalam organisasi sangat penting mengigat adanya beberapa bagian di dalamnya. Sebuah organisasi dapat dikatakn imbang bilamana kepada masing-masing bagian/fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai dengan sumbangannya terhadap pencapaian tujuan.
b. Fleksibel
Fleksibilitas merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap semua perubahan yang terjadi, seperti : perubahan kegiatan, perubahan jumlah karyawan, perubahan formasi jabatan dan sebagainya.
F. PENGARAHAN
1. Prinsip-prinsip pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbang tenaganya secara efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prisip, yaitu :
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando

2. Cara-cara pengarahan
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
a. Orientasi
1) Tugas itu sendiri
2) Tugas lain yang ada hubungannya
3) Ruang lingkup tugas
4) Tujuan dari tugas
5) Delegasi wewenang
6) Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
7) Hubungan antara masing-masing tenaga kerja
8) Dan sebagainya
b. Perintah
1) Perintah umum dan khusus
2) Perintah lisan dan tertulis
3) Perintah formal dan informal
c. Delegasi wewenang
3. Komunikasi
Ada beberapa pendapat tentang komunikasi, antara lain dikemukan oleh American Training Director, Newman dan Kontz.
American Training Director mendefinisikan komunikasi sebagai pertukaran pikiran atau informasi supaya saling pengertian serta hubungan antar manusia secara serasi. Newman mengemukakan bahwa komunikasi merupakan pertukaran fakta-fakta, gagasan,pendapat dan perasaan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Kontz dan O’Donell mengartikan komunikasi sebagai suatu pemindahan informasi antara orang yang satu dengan lainnya.
Dari definisi-definisi tentang komunikasi di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa :
a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga dan sebaliknya.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan, menciptakan saling pengertian.
d. Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau symbol.
Beberapa prinsip komunikasi, antara lain
a. Komunikasi harus jelas
b. Prinsip integritas
c. Prinsip penggunaan organisasi informasi
4. Motivasi
Motivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
a. Motivasi positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menambahkan penambahan tingkat keputusan tertentu, missal : dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan, mencitakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka merasa aman tenteram dan jenak bekerja, dan sebagainya.
b. Motivasi negatif
Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan caramenakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa. Motivasi diharapkan dapat mebjadi perangsang untuk meningkatkan kreativitas seseorang. Dalm halini, perlu diperhatikan masalah-masalah seperti berikut ini :
1) Kreativitas dipandang sebgai dasar penentuan kualitas seseorang.
2) Masalah kretivitas ini muncul bilamana seseorang menghadapi problema yang memerlukan pemecahan.
G. PENGKOORDINASI
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa seharusnya tugas mereka sangat membantu pada usah-usah untuk mencapai tujuan organisasi.

1. Prinsip-prinsip koordinasi
Koordinasi antar bagian dan antar individu di dalam organisasi akan tercapai bilamana diikuti dengan tiga prinsip berikut :
a. Prinsip kontak langsung
Prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan secara horizontal maupun vertical sehingga memungkinkan untuk diperolehnya pengertian yang mendalam.
b. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
Kurang baiknya koordinasi yang ad adapt menimbulkan kesimpang-siuran di dalam organisasi. Oleh karena itu koordinasi perlu dilakukan sejak membuat perencanaan sampai melaksanakan kebijakan.
c. Hubungan timbal balik di antara factor-faktor yang ada
Masing-masing individu yang bekerja bersama-sama dalam kondisi pekerja tertentu, akan saling memberikan pengaruh antara yang satu dengan yang lainnya.
2. Pelaksanaan fungsi koordinasi
Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu :
a. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi.
b. Memastikan apa masing-masing individu sudah mengetahui prinsip koordinasi.
H. PENGAWASAN
1. Pengertian
Pengawasan merupakanfungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar atau rencananya, serta melakukan perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi, dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai apa yang telah direncanakan.
Perubahan-perubahan besar yang akan terjadi, yaitu :
a. Penyusunan kembali rencana baru
b. Menetapkan sasaran target baru
c. Perubahan struktur organisasi
d. Perbaikan cara-cara penerimaan pegawai, Dan Sebagainya
Pengawasan yang dilakukan pada setiap tahap memungkinkan bagi manajer untuk memperkirakan gejala-gejala penyimpangan yang dapat terjadi, sehingga bias dilakukan tindakan pencegahan atau tindakan preventif.
2. Langkah-langkah pengawasan
a. Menciptakan standard
Satndard merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Bentuk standard dapat dibedakan kedalam dua macam bentuk, yaitu standard kuantitatif dan standard kualitatif. Standard kuantitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan di dalam satuan-satuan tertentu. Standard kualitatif dapat berupa pendapat umum, langganan, buruh, dan sebagainya.
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi.
c. Melakukan tindakan koreksi
Urutan-urutan kegiatan yang harus dilaksanakn dalam pengambilan tindakan koreksi ini adalah :
1) Menghayati masalah-masalah yang dihadapi.
2) Mencari kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaiki adanya kesalahan.
3) Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan tersebut.
4) Menentukan cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
Dalam mengadakan pengawasan dengan melakukan langkah-langkah di atas, perlu terlabih dulu mencari informasi yang dibutuhkan.

3. Syarat-syarat pengawasan yang baik
Untuk menjalankan pengawasi dengan baik, diperlukan beberapa syarat yakni :
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas).
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuia dengan standard yang digunakan.
e. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
g. Pengawasan harus ekonomis.
h. Pengawasan harus mudah dimengerti.
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.

Minggu, 10 Oktober 2010

Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan

Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan


Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, social, etika-hukum, dan ekologi/fisik dan sebagainya.

Perusahan dalam Masyarakat yang Pluralistik
Maasyarakat pluralistic adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Dalam masyarakat pluralistic, terdapat banyak pusat kekuatan masing-masing mempunyai sifat mandiri. Dalam hal ini, pluralisme mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.

Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Dari pemberitaan pers yang dapat kita ikuti, banyak masalah yang menciptakan kesan negative tentang perusahaan antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyelundupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, kebocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran-pembayaran yang tidak legal, dan sebagainya.

Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif
Untuk memperbaiki adanya kesan-kesan negative dan masyarakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negative serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif.

Lingkungan Fisik, Energi dan Konservasi
Dari masalah-masalah ekonomi dan social, salah satu masalah yang sangat sulit diatasi dan memerlukan biaya besar adalah yang berkaitan dengan lingkungan fisik. Kasus ledakan pusat listrik tenaga nuklir di Chernobyl Uni Soviet dan kasus kebocoran pabrik pestisida Union Carbide di Bhopal India merupakan contoh pencemaran udara yang cukup hebat dengan banyak karbon.

Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari tiga factor :
1. Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk
2. Perkembangan teknologi baru
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi

Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam dimana kita hidup dan bekerja.
- Pecemaran udara
- Pencemaran air
- Pencemaran sampah awet

Penerimaan dan pengeluaran pemerintah
Apabila pengeluaran pemerintah lebih besar dari pengasilannya, maka akan terjadi deficit. Untuk menutup deficit ini dapatlah dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Jumlah uang yang dipinjam dengan cara ini disebut utang Negara.
Ada beberapa macam pajak yang dinekanakan oleh Pemerintah, antara lain :
a. Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung dapat dikenakan atas barang-barang seperti rokok, tembakau, minuman keras dan sebagainya, yang dibayar oleh importer, produsen dan pedagang besar. Besarnya pajak ini ditambahkan pada harga barang tersebut pada saat dijual kepada masyarakat. Pajak tersebut dinmakan pajak penjualan (PPn).
Macam pajak lain yang termasuk pajak tidak langsung adalah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor, dan sebagainya.


b. Pajak langsung
Pajak kekayaan adalah termasuk pajak langsung karena langsung dikenakan atau dipungut pada pembayar pajak. Macam pajak lain yang dapat digolongkan sebagai pajak langsung ini adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs) dan pajak deviden.
Secara keseluruhan penerimaan pemerintah dapat diperoleh dari :
- Penerimaan dalam negeri meliputi ; pajak langsung, pajak tidak langsung, penerimaan minyak dan penerimaan bukan pajak.
- Penerimaan pembangunan, meliputi : bantuan program dan bantuan proyek
- Pengeluaran rutin, antara lain berupa belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, bunga dan cicilan utang serta pengelauran lain
- Pengeluaran pembangunan

LINGKUNGAN HUKUM
Hukum yanga da di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam : (1) hokum public, dan (2) hukum privat
- Hukum public
Pengertian umum disini meliputi seseorang, sekelompok orang, masyarakat dan Negara. Hukum yang dapat dimasukkan sebagai hukum public ini antara lain hukum tata Negara, hukum tata usaha, dan hukum pidana.

- Hukum privat
Termasuk ke dalam hukum privat adalah hukum perdata dan dagang, dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang sekarang dipakai sebagai dasar tata hukum Indonesia tidak terdapat istilah perdata.


Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha
a. Bantuan di bidang transportasi
b. Bantuan pada perusahaan-perusahaan kecil
Bantuan kepada perusahaan-perusahaan kecil dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu :
- Bantuan financial
- Bantuan pemberian kontrak, serta
- Bantuan teknik dan manajemen
c. Bantuan di Bidang Komunikasi

Lingkungan Internasional
Lingkungan internasional ini merupakan suatu konsep ke seluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia. Keadaan perekonomian nasional menjadi saling terpengaruh dan saling tergantung pada masalah-masalah internaasional.

Neraca Pembayaran Internasional
Keadaan perekonomian international beberapa Negara ditunjukkan dalam neraca pembayarannya. Neraca pembayarannya ini dapat menggambarkan transaksi – transaksi internasional.Suatu konsep penting yang berhubungan dengan neraca pembayaran adalah neraca perdagangan.

Perusahaan Perusahaan Multinational
Citi-ciri perusahaan multinasional
PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua Negara.


Kebaikan dan keburukan peruashaan multinasional
a. Kebaikan Perusahaan Multinasional
- menmabah devisa Negara melalui penanaman modal di bidang ekspor
- Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disekitar industri
- Menambah pendapatan Negara berupa pajak-pajak dan royalty dari perusahaan-perusahaan tersebut
- Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru
- Meningkatkan taraf hidup karyawan dengan memberikan gaji lebih tinggi
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan bagi tenaga kerjanya sebab perusahaan tersebut memiliki superoritas dalam bidang manajemen dan teknologi
- Memodernisir industri
- Menambah arus barang karena meningkatnya produksi nasonal yang didukung oleh perusahaan tersebut.
- Memperluas pasar factor-faktor produksi dalam negeri, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan sebagainya
- Ikut mendukung pembangunan nasional

b. Keburukan perusahaan multinasional
- Makin banyaknya perusahaan multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi Negara. Tetapi jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak.
- Perusahaan-perusahaan multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
o Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya
o Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak
o Kebutuhan akan bahan baku dan barang modal harus didatangkan dari luar negeri yang dalam pelaksanaannya pemerintah harus menyediakan fasilitasnya.

Lembaga-lembaga yang Membantu Pedagangan Internasional
a. Export and Import Commission House
b. Merchant Exporters and Importers
c. Manufacturer’s Export Agents
d. Export and Import Brokers

Barang-barang yang termasuk kategori bukan minyak dikelompokkan lagi menjadi :
a. Golongan barang utama, terdiri atas : kayu, karet, timah, minyak, kelapa sawit, kopi tembakau, the dan biji kelapa sawit
b. Golongan barang lain, terdiri atas hewan beerta hasilnya, lada, bungkil kopra, kopra, bahan makanan, barang tambang dan lain-lain

Impor yang dilakukan oleh Indonesia selama ini meliputi tiga macam golongan barang, yakni :
a. Barang konsumsi, terdiri atas: beras, tepung terigu, tekstil, dan lain sebagainya
b. Bahan baku dan penolong, terdiri atas ; cengkeh , bahan kimia, hasil dan preparat kimia, bahan cat, pupuk, kertas, benang tenun, cambric dan shirting, bahan bangunan, dan lain sebagainya.
c. Barang modal terdiri atas, mesin-mesin generator listrik, atau telekomunikasi, dan lain sebagainya.